Kamis, 12 November 2015

SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA MANUSIA



BAB III Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki sistem pengaturan yang paling rumit. Pengaturan seluruh aktifitas tubuh kita dilakukan secara rapi oleh system koordinasi dan sistem regulasi, terdiri dari sistem saraf dan hormon.

A.    SISTEM SARAF

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
 Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls.
Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
 Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri.
Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar

Fungsi utama sistem syaraf
Sistem syaraf memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
1. Menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus.
2. Memproses informasi yang diterima.
3. Memberi tanggapan (respon) atau reaksi terhadap rangsangan.

Fungsi sistem saraf :
  1. Alat pengenal perubahan yg terjadi di luar tubuh atau sbg penghubung antara tubuh dg dunia luar melalui indra
  2. Alat pengatur / pengendali tanggapan thd keadaan sekitar
  3. Mengatur & mengendalikan kerja organ tubuh shg organ tsb dpt bekerja sesuai fungsinya
Fungsi bagian-bagian sel saraf :
  1. Dendrit à menerima & menghantarkan rangsangan menuju ke badan sel saraf
  2. Neurit / akson à menghantarkan rangsangan dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya
  3. Sel Schwann à menyediakan makanan utk neurit & membantu regenerasi neurit
  4. Nodus renvier & Neurofibril à mempercepat penyampaian rangsangan
Macam-macam sel saraf
  1. Neuron sensorik               fungsi menerima rangsangan dari reseptor dan meneruskan ke otak dan sumsum tulang belakang
Ciri-ciri
·         Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia
·         Akson pendek
·         Dendrit panjang 
 
  1. Neuron motorik               fungsi membawa perintah atau tanggapan dari otak atau sumsum tulang belakang ke otak / kelenjar tubuh.
Ciri-ciri
·         Sel saraf penggerak
·         Dendrit pendek
·         Akson panjang

  1. Neuron asosiasi               fungsi menghubungkan atau meneruskan rangsangan dari sel  saraf sensorik  ke sel saraf motorik
Sistem saraf dibagi 2 :
  1. Sistem saraf pusat
  2. Sistem saraf tepi
Sistem saraf pusat dibagi 2 :
  1. Otak
  2. Sumsum tulang belakang
Sistem saraf tepi dibagi 2 :
  1. Sistem saraf somatik / sadar
  2. Sistem saraf autonom / tak sadar
Sistem saraf somatik dibagi 2 :
  1. 12 pasang saraf otak (saraf kanial)
  2. 31 pasang saraf sumsumm tulang belakang (sraf spinal)
Sist. saraf autonom dibagi 2 :
  1. Sistem saraf simpatik
  2. Sistem saraf Para simpatik

System syaraf pusat meliputi :
  1. Otak depan - yg plg dominan adl tak besar / serebrum yg berfungsi sbg pusat pengendalian gerak yg di sadariex : berpikir, berbicara, melihat
  2. Otak tengah - (1) menyampaikan rangsangan antara otak depan dg otak tengah serta (2) menyampaikan rangsangan antara otak depan dg mata
  3. Otak belakang - bagian utamanya : (1) otak kecil (serebelum) à mengatur keseimbangan tubuh & sbg pusat koordinasi kerja otot saat bergerak, (2) Sumsum lanjutan (medula oblongata) - pusat pengatur denyut jantung, pernafasan, tekanan darah, & suhu tubuh.
  4. Sumsum tulang belakang (medula spinalis) à penghantar impuls saraf dari & menuju otak serta sbg pusat gerak refleks.
Perbedaan gerak biasa dengan gerak refleks :
  1. Gerak Biasa : Impus - indra - saraf sensori - otak - saraf motor - otot (respon)
  2. Gerak Refleks : Impus - indra - saraf sensori - saraf penghubung - saraf motor - otot (respon)
1.      SEL SARAF
Sel saraf disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
Sel saraf tersusun atas:
a.       Badan sel
Badan sel berukuran 5 milimikron- 135 milimikron.
Pada badan sel terdapat, inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan niesel. Badan niesel merupakan kumpulan reticulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson
b.      Dendrit
Dendrit berupa serabut pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit berfungsi membawa dan menghantarkan impuls dari reseptor menuju badan sel.
c.       Akson
Akson disebut juga dengan neurit.
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.
Di dalam Neurit terdapat benang-benang halus yang disebut Neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput myelin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Pada selaput myelin terdapat sel schwan yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit.
Lekukan antara dua selaput myelin disebut Nodus Ranvier
Gambar: Sel syaraf

Mekanisme kerja system saraf adalah rangsangan yang diterima dari reseptor akan diteruskan menuju susunan saraf pusat. Dendrit membawa rangsangan kebadan sel, selanjutnya rangsangan tersebut dibawa dari badan sel oleh akson menuju dendrit dari neuron yang lain.
Hubungan antara akson dan dendrite disebut Sinapsis. Sinapsis terjadi karena adanya cairan asetilkolin yang dihasilkan dari ujung-ujung akson


Berdasarkan fungsinya sel saraf dibedakan menjadi tiga tipe yaitu:

a.       Sel saraf  sensoris (afferent), adalah sel saraf  yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang)
b.      Sel saraf motorik (efferent), adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke effektor yaitu otot dan kelenjar.
c.       Sel saraf penghubung (asosiasi), adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf lain. Sel saraf penghubung dapat meneruskan rangsangan dari sel saraf sensoris ke sel saraf motorik. Sel saraf penghubung disebut juga sel saraf adjustor

System saraf manusia terdiri dari:
1.      Susunan saraf pusat
System saraf pusat meliputi; otak dan sumsum tulang belakang
a.       Otak
Otak adalah pusat koordinasi utama. Di dalam otak semua kegiatan tubuh akan dikontrol dengan baik. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan.

Bagian utama otak adalah
a.    Otak besar (Cerebrum)
otak besar mempunyai dua belahan otak yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Belahan otak kanan melayani tubuh bagian kiri, sedangkan belahan otak kiri melayani tubuh bagian kanan.

Otak besar memiliki bagian permukaan yang berlipat-lipat dan mengandung ratusan juta neuron. Bagian permukaan luar otak besar disebut korteks. Korteks berwarna kelabu yang berisi badan-badan sel saraf. Bagian tengah berwarna putih karena banyak mengandung dendrite dan akson.
Otak besar bagian belakang berfungsi sebagai pusat penglihatan, otak besar bagian samping (pelipis) berfungsi sebagai pusat pendengaran, otak besar bagian tengah berfungsi sebagai pusat pengatur kulit dan otot-otot terhadap pengaruh panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Antara otak besar bagian tengah dan bagian belakang merupakan puasat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.

b.      Otak kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak dibawah otak besar. Otak kecil mempunyai dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Antara bagian kiri dan bagian kanan dihubungkan oleh jembatan varol.
Jembatan varol berfungsi mengantarkan impuls dari kedua belahan otak kecil. Bagian luar otak kecil berwarna kelabu, sedangkan bagian dalam nya berwarna putih.
Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot-otot ketika bergerak.

c.       Otak tengah (Midbrain)
Otak tengah terletak didepan otak kecil dan jembatan varol.  Otak tengah atas merupakan lobus optikus yaitu pusat reflek mata. Didepan otak tengah terdapat thalamus yang merupakan pusat pengatur impuls sensoris,dibagian bawahnya terdapat hipotalamus yang meruapak pusat pengatur suhu badan, selera makan, keseimbangan cairan tubuh, proses kimiawi lemak dan karbohidrat, tekanan darah, serta tidur.

d.      Sumsum penghubung (medulla oblongata)
Sumsum penghubung atau sumsum lanjutan menghubungkan bagian otak dengan sumsum tulang belakang. Sumsum ini terletak didepan otak  dan dibawah otak besar. Sumsum penghubung berfungsi mengatur pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah.
Sumsum penghubung merupakan organ yang sanngat vital, karena mengandung beberapa pusat penting. Satu pukulan atau satu benturan yang cukup keras pada sumsum lanjutan dapat menyebabkan kematian.
b.      Sumsum tulang belakang (Medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terletak memanjang dirongga tualang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan luar berwarna putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai
1)      penghubung impuls dari dan ke otak
2)      sebagai pusat pengatur gerak refleks.

e.       Sumsum tulang belakang  ( medula spinalis )              untuk meneruskan jalannya impuls dari dan menuju otak serta sebagai pusat gerak reflek.
Sum-sum tulang belakang terletak didalam ruas-ruas tulang belakang mulai dari ruas tulang leher  sampai tulang pinggang yang kedua. Didalam sumsum tulang belakang terdapat sayap yang mengarah ke depan ( akar ventral ) dan ke belakang ( akar dorsal). Bagian ventral banyak mengandung saraf motorik, akar dorsal banyak mengandung saraf sensorik.
Selaput yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang adalah selaput meninges. Selaput meninges dibedakan 3 lapisan :
·         Duramater                lapisan terluar yang melekat pada tulang
·         Arachnoid                 lapisan tengah yang berbentuk sarang laba-laba
·         Piamater                   lapisan dalam yang melekat pada permukaan otak

2.      Sitem saraf tepi
System saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. System saraf tepi dibedakan menjadi system saraf somatic dan system saraf otonom.
a)      System saraf somatic
.
Susunan saraf tepi terdiri dari 12 pasang urat saraf otak dan 31 pasang urat saraf sumsum tulang belakang.
a.       12 pasang saraf otak (saraf cranial )
·         Saraf olfaktori (pembau) - sensorik
·         Saraf optik (penglihatan) - sensorik
·         Saraf okulomotor (saraf penggerak  bola mata)
·         Saraf troklear (saraf penggerak bola mata) - motorik
·         Saraf trigeminus (saraf kembar 3 yaitu menuju organ mata, organ daerah rahang atas dan rahang bawah)
·         Saraf abdusen (saraf otot mata )
·         Saraf fasial (saraf wajah )- sensorik dan motorik
·         Saraf auditori (saraf pendengar)
·         Saraf glosofaring ( saraf lidah dan faring)
·         Saraf vagus ( saraf kembara ) – sensorik dan motorik
·         Saraf spinal asesori ( saraf gerakan otot bahu dan leher)
·         Saraf hipoglossus ( saraf lidah )

b.      31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)      
·         Tulang belakang daerah serviks (leher ), terdiri dari  8 pasang urat saraf yang menuju kulit kepala, leher dan otot tangan
·         .tulang belakang daerah punggung terdiri dari 12 pasang urat saraf yang menuju organ-organ dalam

b)      System saraf otonom
System saraf otonom mengkoordinasikan kerja alat dalam tanpa disadari. Jarinngan dan organ tubuh yang diatur oleh system saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. System saraf otonom terdiri dari system saraf simpatik dan saraf para simpatik.
Fungsi system saraf simpatik antara lain:
(a)    Mempercepat denyut jantung
(b)   Memperlebar pembuluh darah
(c)    Memperlebar bronkus
(d)   Mempertinggi tekanan darah
(e)    Memperlambat gerak peristaltic
(f)    Memperlebar pupil
(g)   Mengahmbat sekresi empedu
(h)   Menurunkan sekresi ludah
(i)     Meningkatkan sekresi adrenalin
Sedangkan system saraf para simpatik fungsinya kebalikan dari fungsi saraf simpatik. Misalnya pada saraf simpatik fungsinya mempercepat denyut jantung maka pada system saraf para simpatik fungsinya memperlambat denyut jantung.

2.      IMPULS

Prinsip Penghantaran Impuls
Impuls = Rangsangan
Sinaps = titik pertemuan/terminal neuron yang satu dengan yang lainnya
a.       Penghantaran impuls lewat sel saraf
Jika rangsangan tidak ada, maka dinamakan neuron istirahat. Muatan listrik didalam neuron adalah positif, sedangkan didalam neuron adalah negatif (juga disebut dengan polarisasi). Jika neuron dirangsang dengan kuat, maka permeabelitas membran akan berubah, sehingga polarisasi membran juga berubah. Polarisasi akan mengalami pembalikan dilokasi tertentu. Kemudian proses pembalikan polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron berusaha kembali kebentuk semula. Selama masa pemulihan ini impuls tidak bisa me;ewati neuron tersebut. Waktu ini disebut dengan periode refraktori.
b.      Penghantaran impuls lewat sinaps
-          Struktur sinaps
Setiap neuron, aksonnya berakhir dengan tonjolan kecil yg disebut dengan tombol sinaps. Permukaan membran tombol sinaps dinamakan dengan membran prasinaps yang berfungsi men-stranmisi rangsangan. Permukaan membran dendrit yang akan dituju disebut dengan membran post-sinaps yang berfungsi menerima transmisi rangsangan. Kedua permukaan tersebut dipisahkan oleh celah sinaps.
-          Mekanisme kerja sinaps
Jika impuls tiba ditombol sinaps, maka akan terjadi peningkatan permeabilitas prasinaps terhadap ion Ca. Akibatnya, Ion Ca ini masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil melepaskan neurotransmitter ke celah sinapsis. Neurotransmitter membawa impuls ke membran postsinaps. Setelah impuls sampai, neurotransmitter ini akan di hidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh postsinaps. Hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi

            Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls yang diterima oleh reseptor dan di sampaikan keefektor akan  mengakibatkan gerakan atau perubahan pada efektor.
1)      Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi Karena disengaja atau disadari
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang.
Bagannya adalah sebagai berikut.

reseptor           saraf sensori          otak           saraf motorik       efektor

2)      Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak
Bagannya sebagai berikut

reseptor           saraf sensori          sumsum tulang belakang            saraf motorik          efektor

Contoh gerak reflex adalah sebagai berikut.
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.


B.     Kelainan pada Sistem Saraf
1.       Sakit kepala               karena pelebaran pembuluh darah pada selaput otak (meninges) akibat dari gejala  penyakit lain.
2.       Epilepsi               gangguan penghantaran impuls pada sel-sel saraf, tidak diketahui penyebab pastinya, tidak menular dan dapat disembuhkan. Ciri-ciri : kejang, mulut berbusa
3.       Amnesia             trauma kepala yang dapat mengakibatkan geger otak dan menimbulkan lupa ingatan.
4.       Alzheimer              hilangnya ingatan yang mengakibatkan depresi, kebingungan, menurunnya kemampuan kemampuan berfikir dan halusinasi. Penyebabnya : berkurangnya jumlah senyawa kimia yang membantu penghantaran impuls saraf.
5.       Parkinson
Gejala : tremor / gemetar pada tangan, gerakan lambat dan otot kaku
Penyebab : ketidak seimbangan kimia dalam sistem saraf, bersifat genetis atau karena pukulan-pukulan keras dikepala.
Penyebab lain : paparan herbisida yang berlebihan
6.       Multiple sklerosis             hilangnya koordinasi tubuh, gangguan penglihatan dan gangguan bicara.
Penyebabnya : degenerasi myelin pada sistem saraf pusat sehingga penghantaran impuls saraf terhambat, dapat bersifat genetis karena virus atau gangguan kekebalan tubuh.
7.       Polio               infeksi virus polio pada sumsum tulang belakang
Gejala : demam, sakit kepala, hilang reflek, kelumpuhan dan mengecilnya otot.
8.       Meningitis               infeksi virus / bakteri
9.       Hidrosefalus               terganggunya sirkulasi cairan otak, dapat disebabkan  oleh tumor / penyumbatan saluran sehingga cairan otak mengumpul dan menyebabkan kepala membesar.





C.    Sistem Indera pada Manusia

Manusia dapat menanggapi berbagai jenis rangsang yang ada di lingkungan dengan adanya alat indra. Hidung dan lidah menangapi rangsang terhadap bau dan rasa zat kimia. Kulit dan telinga menangapi rangsang berupa tekanan, tegangan suara, dan gaya berat. Adapun rangsang cahaya ditanggapi oleh mata. Ada lima macam indera pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.

Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik jika:
_ saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik,
_ otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
_ alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.

1.       Hidung (Indra Pembau)
Hidung manusia merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau (khemoreseptor). Terdiri atas sel-sel saraf pembau yang tersusun berjajar. Pada bagian ujung
saraf pembau terdapat rambut-rambut halus (silia) sebagai badan sel sarafnya dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap. , sedangkan aksonnya membentuk bundelan saraf menuju ke otak.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.
           Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang sel-sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.
Proses membau dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bau di udara pernapasan - masuk rongga hidung - larut dalam selaput lendir - diterima saraf pembau - menuju otak - terjadi kesan bau.


2.      Lidah (Indra Pengecap)
Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap (khemoreseptor). Zat yang dapat dikecap adalah zat-zat kimia berupa larutan. Pada saat kita mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra pembau. Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah terasa halus dan licin. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papilla.
Ada tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah yaitu:
a. Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
b. Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur. papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
c. Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut. Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila ini lebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan daripada pengecap.
Pada papila-papila inilah terdapat kuncup pengecap yang merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut-serabut saraf dihubungkan dengan otak.
Di celah-celah papila terdapat kuncup pengecap yang terdiri atas sekumpulan
reseptor yang peka terhadap rangsangan rasa. Kuncup-kuncup pengecap berkumpul
pada daerah tertentu pada lidah, ada 4 kuncup, yaitu:
1) Kuncup rasa manis lebih banyak terdapat di bagian ujung lidah.
2) Kuncup rasa asam lebih banyak berkumpul di tepi depan kiri kanan lidah.
3) Kuncup rasa asin lebih banyak berkumpul di tepi belakang kiri kanan lidah.
4) Kuncup rasa pahit lebih banyak berkumpul di pangkal lidah.

Namun terkadang kita juga dapat merasakan lebih dari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi karena melibatkan faktor-faktor lain yaitu:
a. Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan rasa baru.
b. Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan
sentuhan.

Manis                                 asam                              asin                             pahit

Gambar, Penyebaran daerah rasa pada permukaan lidah

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
3.      Mata


        Gambar:Indera Penglihat

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
  • Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.


  • Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
  • Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).

Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi. Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa.

Fotoreseptor : reseptor khusus pada mata
Alis : berfungsi untuk menahan keringat / benda asing yang jatuh dari dahi agar tidak masuk kedalam mata
Kelopak mata : berfungsi untuk melindungi mata dari debu / benda asing lainnya ketika mata sedang terbuka.
Kelenjer air mata : membersihkan , membasahi permukaan mata dan membunuh bakteri-bakteri, terdapat sebelah dalam kelopak mata.
Otot mata : penggerak bola mata, terdapat 6 otot, yaitu :
·         Otot mata lurus atas
·         Otot mata lurus bawah
·         Otot mata lurus dalam
·         Otot mata lurus luar
·         Otot mata miring atas
·         Otot mata miring bawah

 
Lapisan bola mata terdiri dari :
1.      Lapisan luar (sklera dan kornea )
Sklera : pembungkus yang kuat untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan tempat melekatnya otot mata
Kornea (selaput bening) : meneruskan cahaya ke dalam bola mata
2.      Lapisan tengah (koroid / selaput jala )
Koroid : sebagai penyuplai darah retina dan melindungi reflek cahaya dalam mata.
Pada bagian depan selaput jala berubah menjadi selaput pelangi (iris)
Selaput pelangi (iris) : untuk menentukan warna mata dan mengatur cahaya yang masuk ke mata dengan mengubah ukuran mata.
Ditengah iris terdapat lubang yang disebut pupil yang berfungsi sebagai : mengatur jumlah cahaya yang masuk kedalam mata.
Bila cahaya redup: otot pupil berkontraksi, sehingga melebarkan pupil, maka cahaya masuk ke mata lebih banyak.
Bila cahaya terang : otot pupil berelaksasi, sehingga otot pupil menyempit.
3.      Lapisan dalam (retina mata)           lapisan sel saraf pada mata yang terdiri atas sel-sel saraf berbentuk batang dan kerucut.
Sel kerucut : peka terhadap cahaya kuat ( ada 3 macam : peka terhadap warna merah, biru dan hijau )
Sel batang : peka terhadap cahaya lemah
Didaerah retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.
Bintik kuning  (fovea) : merupakan bagian yang peka terhadap cahaya dan terletak tepat dibelakang mata. Agar benda yang diamati tampak jelas, maka bayangan harus tepat jatuh dibintik kuning.
Bintik buta : jika bayangan benda tepat jatuh dibintik buta, maka benda tidak dapat terlihat, bintik buta terdapat tepat ditempat membeloknya saraf penglihatan.

a. Struktur mata
Mata terdiri dari bagian-bagian:
1) Otot penggerak mata
Otot ini dapat menggerakkan bola mata ke segala arah. Apabila salah satu otot penggerak tidak berfungsi, mata kita menjadi juling.
2) Selaput (dinding) bola mata

b. Proses Melihat Benda
Benda-benda di luar mata mengirimkan cahaya masuk dalam mata dengan menembus kornea, aqueous humor, melalui pupil, lensa kristanila, vitreous humor→setelah mengalami beberapa kali pembiasan, sampailah pada retina (sebagai layar penangkap bayangan, bayangan pada retina terbalik dan lebih kecil)→bayangan tersebut dikirim ke pusat penglihatan (otak) melalui saraf optic di otak (lobus opticus), bayangan tersebut diartikan kita dapat melihat benda tersebut

c.       Gangguan Penglihatan

Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut hipermetropi.
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak.
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Juling disebabkan karena tidak serasinya (seimbang) kerja otot-otot penggerak bola mata kiri dan kanan. Gangguan ini dapat diatasi dengan operasi otototot mata melihat dengn jelas benda yang letaknya dekat. Hal ini disebabkan lensa mata terlalu pipih, sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Hipermetrop ditolong dengan kaca mata berlensa cembung.
Apabila seseorang menderita buta warna, maka orang tersebut akan sulit membedakan warna-warna tertentu seperti merah, hijau dan biru, karena adanya kerusakan sel batang yang tidak dapat menangkap sinar merah, hijau atau biru

Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:

  1. Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun
  2. Xeroftalmia: kornea menjadi keying dan bersisik
  3. Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak.
4.      Telinga

1.      Bagian-bagian telinga :

a.       Telinga luar : berfungsi untuk menangkap gelombang suara

Daun telinga dan saluran telinga pada dindingnya terdapat kelenjer serumnus yang mensekresikan serumen (kotoran telinga)

·         Daun telinga            untuk menampung / mengumpulkan gelombang bunyi
·         Liang telinga (saluran auditori)              untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Panjangnya 2,5 cm, disepanjang liang telinga terdapat rambut halus, kelenjer minyak dan kelenjer keringat untuk menghalangi debu dan air yang masuk.
·         Selaput gendang telinga (membran tymphani )            menangkap getaran (pembatas telinga luar dan telinga tengah)

b.      Telinga tengah

1.      Tulang-tulang pendengaran (osikel)            berupa 3 tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga dalam. 3 tulang pendengaran yaitu:

·         Tulang martil (malleus) : paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga.
·         Tulang landasan (inkus) : penghubung martil dan sanggurdi
·         Tulang sanggurdi (stapes) : paling dalam yang melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.

2.      Saluran eustachius             saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan.

Saluran ini terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut.
Fungsi saluran eustachius adalah : untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan udara dikedua gendang telinga sama dengan udara diluar tubuh.

c.           Telinga dalam

1.      Tingkap jorong           membran yang terdapat pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea), berbentuk oval yang menghubungkan dengan tulang sanggurdi.
Tingkap bundar            membran berbentuk  bundar / bulat yang berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.

2.      Saluran rumah siput (kokhlea)            saluran berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Didalam kokhlea (dibagian tengah ) terdapat organ corti, yang berisi ribuan sel rambut yang peka terhadap getaran. Impuls yang timbul didalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori ke otak.

3.      Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi sirbularis )           3 buah saluran setengah lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk 90’. Pada ujung setiap saluran terdapat penebalan (menggelembung) yang disebut ampula dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.

2. Proses Mendengar
Getaran masuk melalui daun telinga liang telinga diterima selaput gendang dengar, selaput gendang dengar bergetar getaran diteruskan tulang-tulang martil, landasan, dan sanggurdi selaput lonjong bergerak getaran diteruskan oleh cairan perilimfe dalam skala Vestibuli dan skala Timfani getaran ini mampu menggetarkan sel-sel rambut dalam alat korti ujung-ujung saraf pada alat korti terangsang rangsangan diteruskan oleh saraf pendengaran ke pusat pendengaran (telinga manusia mampu menerima getaran dengan frekuensi 30 Hertz-20.000 Hertz).

Proses mendengar

Bunyi               daun telinga           saluran telinga           gendang telinga            tulang martil
Tulang landasan            tulang sanggurdi             jendela oval            rumah siput           ujung saraf pendengar             otak             mendengar

3.      Gangguan.  pendengaran

Tuli/kurang tajam pendengaran disebabkan 2 macam, yaitu:
1. Tuli konduksi dapat terjadi karena:
- Penyumbatan saluran telinga oleh Serumen (minyak telinga)
- Penebalan/pecahnya membran timfani
- Pengapuran tulang pendengaran
- Kekakuan hubungan stapes pada Fenestra ovali
2. Tuli saraf dapat disebabkan oleh:
- Kerusakan syaraf auditori
- Kerusakan syaraf pendengaran






LATIHAN 3

1. Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan disebut. . . .
a. kelenjar                   b. reseptor                 c. efektor         d. hormon

2. Sistem saraf manusia dibedakan menjadi . . . .
a. sistem saraf pusat dan sistem saraf sadar
b. otak dan sumsum tulang belakang
c. susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi
d. sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar

Untuk soal nomor 3 sampai 5 perhatikan gambar neuron berikut.

Bagian yang dinamakan dendrit adalah nomor . . . .
a. 1                 b. 3                c. 2                    d.4
3. Bagian yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel adalah nomor . . . .
a. 1                    b. 3              c. 2                   d.4
4. Selubung myelin ditunjukkan nomor . . . .
a. 1                b. 3            c. 2            d.4
5. Bagian neuron yang berfungsi untuk mempercepat jalan impuls adalah. . . .
a. akson            b. nodus ranvier          c. selubung myelin         d. dendrit

6. Antara neuron satu dengan neuron lain terdapat celah sempit yang disebut . . . .
a. ganglion    b. meninges       c. neurofibril       d. sinaps

7. Neuron yang berfungsi membawa impuls dari pusat susunan saraf ke otot disebut neuron . . . .
a. sensorik      b. konektor     c . motorik     d. asosiasi

8. Saraf yang membawa rangsangan dari indra ke pusat saraf disebut . . . .
a. saraf sensorik       b. saraf asosiasi      c. saraf motorik  d. saraf tepi

9. Selaput pembungkus otak disebut . . . .
a. pleura    b. meninges         c. perikardium     d. membran plasma

10. Perhatikan nama-nama berikut.
1. Otak                            4. Neuron motorik
2. Gerak                          5. Rangsang
3. Neuron sensorik         6. Sumsum tulang belakang
Urutan gerak sadar yang benar adalah . . . .
a. 1-3-4-5-6-2 c. 5-3-4-6-1-2
b. 5-4-3-6-1-2 d. 5-4-1-3-2

15. Berikut ini aktivitas organ yang dipengaruhi saraf parasimpatik adalah. . . .
a. meningkatnya denyut jantung
b. meningkatnya peristaltik lambung
c. meningkatnya laju pernapasan
d. melebarnya pupil

11. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut. . . .
a. akomodasi      b. kontraksi       c. relaksasi     d. adaptasi

12. Berikut ini pernyataan yang benar tentang sel kerucut pada retina mata, kecuali . .
a. jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sel batang
b. peka terhadap cahaya terang
c. paling banyak di daerah fovea
d. untuk melihat benda tak berwarna

13.Warna mata seseorang ditentukan oleh . . . .
a. sclera         b. kelopak       c. koroid           d. iris

14. Berikut ini tulang-tulang pendengar pada telinga, kecuali . . . .
a. tonsil        b. sanggurdi           c. martil         d. landasan

15. Tingkap jorong berhubungan langsung dengan tulang pendengar yaitu. . . .
a. landasan   b. sanggurdi       c. martil         d. tonsil

16. Tonjolan-tonjolan kecil yang terdapat pada permukaan lidah disebut. . . .
a. epitel      b. kuncup pengecap       c. papila          d. tonsil

17. Bagian lidah yang peka terhadap rasa asin adalah . . . .
a. pangkal     b. ujung       c. samping     d. tengah

18. Nama reseptor untuk menerima rangsang dingin pada kulit adalah. . . .
a. Krause     b. ruffini          c. pacini         d. meisner

19. Nama reseptor untuk menerima rangsang panas pada kulit adalah. . . .
a. Krause     b. ruffini          c. pacini        d. meisner

20. Gangguan mata karena bayangan jatuh dibelakang retina disebut . . . .
a. miopi     b. emetropi        c. presbiopi   d. hypermetropi


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar