BAB
III Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki sistem pengaturan yang
paling rumit. Pengaturan seluruh aktifitas tubuh kita dilakukan secara rapi
oleh system koordinasi dan sistem regulasi, terdiri dari sistem saraf dan
hormon.
A.
SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi
yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus
dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor,
adalah alat penerima rangsangan atau impuls.
Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
Penghantar
impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri.
Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia
adalah otot dan kelenjar
Fungsi utama sistem syaraf
Sistem syaraf memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
1. Menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau
stimulus.
2. Memproses informasi yang diterima.
3. Memberi tanggapan (respon) atau reaksi terhadap
rangsangan.
Fungsi sistem saraf :
- Alat pengenal perubahan yg terjadi di luar tubuh atau sbg penghubung antara tubuh dg dunia luar melalui indra
- Alat pengatur / pengendali tanggapan thd keadaan sekitar
- Mengatur & mengendalikan kerja organ tubuh shg organ tsb dpt bekerja sesuai fungsinya
Fungsi bagian-bagian sel saraf :
- Dendrit à menerima & menghantarkan rangsangan menuju ke badan sel saraf
- Neurit / akson à menghantarkan rangsangan dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya
- Sel Schwann à menyediakan makanan utk neurit & membantu regenerasi neurit
- Nodus renvier & Neurofibril à mempercepat penyampaian rangsangan
Macam-macam sel saraf
- Neuron sensorik fungsi menerima rangsangan dari reseptor dan meneruskan ke otak dan sumsum tulang belakang
Ciri-ciri
·
Badan sel saraf
ini bergerombol membentuk ganglia
·
Akson pendek
·
Dendrit panjang
- Neuron motorik fungsi membawa perintah atau tanggapan dari otak atau sumsum tulang belakang ke otak / kelenjar tubuh.
Ciri-ciri
·
Sel saraf
penggerak
·
Dendrit pendek
·
Akson panjang
- Neuron asosiasi fungsi menghubungkan atau meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik
Sistem saraf dibagi 2 :
- Sistem saraf pusat
- Sistem saraf tepi
Sistem saraf pusat dibagi 2 :
- Otak
- Sumsum tulang belakang
Sistem saraf tepi dibagi 2 :
- Sistem saraf somatik / sadar
- Sistem saraf autonom / tak sadar
Sistem saraf somatik dibagi 2 :
- 12 pasang saraf otak (saraf kanial)
- 31 pasang saraf sumsumm tulang belakang (sraf spinal)
Sist. saraf autonom dibagi 2 :
- Sistem saraf simpatik
- Sistem saraf Para simpatik
System syaraf pusat meliputi :
- Otak depan - yg plg dominan adl tak besar / serebrum yg berfungsi sbg pusat pengendalian gerak yg di sadariex : berpikir, berbicara, melihat
- Otak tengah - (1) menyampaikan rangsangan antara otak depan dg otak tengah serta (2) menyampaikan rangsangan antara otak depan dg mata
- Otak belakang - bagian utamanya : (1) otak kecil (serebelum) Ã mengatur keseimbangan tubuh & sbg pusat koordinasi kerja otot saat bergerak, (2) Sumsum lanjutan (medula oblongata) - pusat pengatur denyut jantung, pernafasan, tekanan darah, & suhu tubuh.
- Sumsum tulang belakang (medula spinalis) Ã penghantar impuls saraf dari & menuju otak serta sbg pusat gerak refleks.
Perbedaan gerak biasa dengan gerak
refleks :
- Gerak Biasa : Impus - indra - saraf sensori - otak - saraf motor - otot (respon)
- Gerak Refleks : Impus - indra - saraf sensori - saraf penghubung - saraf motor - otot (respon)
1. SEL SARAF
Sel saraf disebut neuron. Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
Sel saraf tersusun atas:
a. Badan sel
Badan sel berukuran 5 milimikron- 135 milimikron.
Pada badan sel terdapat, inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan
badan niesel. Badan niesel merupakan kumpulan reticulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari
dendrit dan meneruskannya ke akson
b. Dendrit
Dendrit berupa serabut pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit berfungsi membawa dan menghantarkan impuls
dari reseptor menuju badan sel.
c. Akson
Akson disebut juga dengan neurit.
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
penjuluran sitoplasma badan sel.
Di dalam Neurit terdapat benang-benang halus yang
disebut Neurofibril. Neurofibril
dibungkus oleh beberapa lapis selaput
myelin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat
jalannya rangsangan. Pada selaput myelin terdapat sel schwan yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit.
Lekukan antara dua selaput myelin disebut Nodus
Ranvier
Gambar: Sel syaraf
Mekanisme kerja system saraf adalah rangsangan yang
diterima dari reseptor akan diteruskan menuju susunan saraf pusat. Dendrit
membawa rangsangan kebadan sel, selanjutnya rangsangan tersebut dibawa dari
badan sel oleh akson menuju dendrit dari neuron yang lain.
Hubungan antara akson dan dendrite disebut Sinapsis.
Sinapsis terjadi karena adanya cairan asetilkolin yang dihasilkan dari
ujung-ujung akson
Berdasarkan
fungsinya sel saraf dibedakan menjadi tiga tipe yaitu:
a. Sel saraf
sensoris (afferent), adalah sel saraf
yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf (otak
dan sumsum tulang belakang)
b. Sel saraf motorik (efferent), adalah sel saraf yang
berfungsi mengantarkan rangsangan ke effektor yaitu otot dan kelenjar.
c. Sel saraf penghubung (asosiasi), adalah sel saraf yang
berfungsi menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf lain. Sel saraf
penghubung dapat meneruskan rangsangan dari sel saraf sensoris ke sel saraf
motorik. Sel saraf penghubung disebut juga sel saraf adjustor
System saraf
manusia terdiri dari:
1. Susunan saraf pusat
System saraf pusat meliputi; otak dan sumsum tulang
belakang
a. Otak
Otak adalah pusat koordinasi utama. Di dalam otak
semua kegiatan tubuh akan dikontrol dengan baik. Otak terletak di dalam rongga
tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan.
Bagian utama
otak adalah
a.
Otak besar (Cerebrum)
otak besar mempunyai dua belahan otak yaitu belahan otak kanan dan
belahan otak kiri. Belahan otak kanan melayani tubuh bagian kiri, sedangkan
belahan otak kiri melayani tubuh bagian kanan.
Otak besar memiliki bagian permukaan yang berlipat-lipat dan mengandung
ratusan juta neuron. Bagian permukaan luar otak besar disebut korteks. Korteks
berwarna kelabu yang berisi badan-badan sel saraf. Bagian tengah berwarna putih
karena banyak mengandung dendrite dan akson.
Otak besar bagian belakang berfungsi sebagai pusat
penglihatan, otak besar bagian samping (pelipis) berfungsi sebagai pusat
pendengaran, otak besar bagian tengah berfungsi sebagai pusat pengatur kulit
dan otot-otot terhadap pengaruh panas, dingin, sentuhan, dan tekanan. Antara otak besar bagian tengah dan bagian belakang
merupakan puasat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
b.
Otak kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak dibawah otak besar. Otak kecil mempunyai dua belahan
yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Antara bagian kiri dan bagian kanan
dihubungkan oleh jembatan varol.
Jembatan varol berfungsi mengantarkan impuls dari kedua belahan otak
kecil. Bagian luar otak kecil berwarna kelabu, sedangkan bagian dalam nya
berwarna putih.
Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh
dan mengkoordinasikan kerja otot-otot ketika bergerak.
c.
Otak tengah (Midbrain)
Otak tengah terletak didepan
otak kecil dan jembatan varol. Otak
tengah atas merupakan lobus optikus yaitu pusat reflek mata. Didepan otak
tengah terdapat thalamus yang merupakan pusat pengatur impuls sensoris,dibagian
bawahnya terdapat hipotalamus yang meruapak pusat pengatur suhu badan, selera
makan, keseimbangan cairan tubuh, proses kimiawi lemak dan karbohidrat, tekanan
darah, serta tidur.
d.
Sumsum penghubung (medulla oblongata)
Sumsum penghubung atau sumsum lanjutan menghubungkan bagian otak dengan
sumsum tulang belakang. Sumsum ini terletak didepan otak dan dibawah otak besar. Sumsum penghubung berfungsi mengatur pernapasan, denyut jantung, dan tekanan
darah.
Sumsum penghubung merupakan organ yang sanngat vital, karena mengandung
beberapa pusat penting. Satu pukulan atau satu benturan yang cukup keras pada
sumsum lanjutan dapat menyebabkan kematian.
b. Sumsum tulang belakang (Medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terletak memanjang dirongga
tualang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang
pinggang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan
luar berwarna putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung
serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.
Sumsum tulang
belakang berfungsi sebagai
1) penghubung impuls dari dan ke otak
2) sebagai pusat pengatur gerak refleks.
e.
Sumsum
tulang belakang ( medula spinalis ) untuk meneruskan jalannya impuls
dari dan menuju otak serta sebagai pusat gerak reflek.
Sum-sum tulang
belakang terletak didalam ruas-ruas tulang belakang mulai dari ruas tulang
leher sampai tulang pinggang yang kedua.
Didalam sumsum tulang belakang terdapat sayap yang mengarah ke depan ( akar
ventral ) dan ke belakang ( akar dorsal). Bagian ventral banyak mengandung
saraf motorik, akar dorsal banyak mengandung saraf sensorik.
Selaput yang
menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang adalah selaput meninges. Selaput
meninges dibedakan 3 lapisan :
·
Duramater lapisan terluar yang melekat
pada tulang
·
Arachnoid lapisan tengah yang berbentuk
sarang laba-laba
·
Piamater lapisan dalam yang melekat
pada permukaan otak
2. Sitem saraf tepi
System saraf tepi tersusun dari semua saraf yang
membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. System saraf tepi dibedakan
menjadi system saraf somatic dan system saraf otonom.
a) System saraf somatic
.
Susunan saraf tepi
terdiri dari 12 pasang urat saraf otak dan 31 pasang urat saraf sumsum tulang
belakang.
a.
12
pasang saraf otak (saraf cranial )
·
Saraf
olfaktori (pembau) - sensorik
·
Saraf
optik (penglihatan) - sensorik
·
Saraf
okulomotor (saraf penggerak bola mata)
·
Saraf
troklear (saraf penggerak bola mata) - motorik
·
Saraf
trigeminus (saraf kembar 3 yaitu menuju organ mata, organ daerah rahang atas
dan rahang bawah)
·
Saraf
abdusen (saraf otot mata )
·
Saraf
fasial (saraf wajah )- sensorik dan motorik
·
Saraf
auditori (saraf pendengar)
·
Saraf
glosofaring ( saraf lidah dan faring)
·
Saraf
vagus ( saraf kembara ) – sensorik dan motorik
·
Saraf
spinal asesori ( saraf gerakan otot bahu dan leher)
·
Saraf
hipoglossus ( saraf lidah )
b.
31
pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
·
Tulang
belakang daerah serviks (leher ), terdiri dari
8 pasang urat saraf yang menuju kulit kepala, leher dan otot tangan
· .tulang
belakang daerah punggung terdiri dari 12 pasang urat saraf yang menuju
organ-organ dalam
b) System saraf otonom
System saraf otonom mengkoordinasikan kerja alat dalam
tanpa disadari. Jarinngan dan organ tubuh yang diatur oleh system saraf otonom
adalah pembuluh darah dan jantung. System saraf otonom terdiri dari system saraf
simpatik dan saraf para simpatik.
Fungsi system saraf simpatik antara lain:
(a) Mempercepat denyut jantung
(b) Memperlebar pembuluh darah
(c) Memperlebar bronkus
(d) Mempertinggi tekanan darah
(e) Memperlambat gerak peristaltic
(f) Memperlebar pupil
(g) Mengahmbat sekresi empedu
(h) Menurunkan sekresi ludah
(i) Meningkatkan sekresi adrenalin
Sedangkan system saraf para
simpatik fungsinya kebalikan dari fungsi saraf simpatik. Misalnya pada saraf
simpatik fungsinya mempercepat denyut jantung maka pada system saraf para
simpatik fungsinya memperlambat denyut jantung.
2. IMPULS
Prinsip
Penghantaran Impuls
Impuls
= Rangsangan
Sinaps
= titik pertemuan/terminal neuron yang satu dengan yang lainnya
a. Penghantaran impuls lewat sel saraf
Jika rangsangan tidak ada, maka dinamakan neuron
istirahat. Muatan listrik didalam neuron adalah positif, sedangkan didalam
neuron adalah negatif (juga disebut dengan polarisasi). Jika neuron dirangsang
dengan kuat, maka permeabelitas membran akan berubah, sehingga polarisasi
membran juga berubah. Polarisasi akan mengalami pembalikan dilokasi tertentu.
Kemudian proses pembalikan polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai
reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls
berlalu, membran neuron berusaha kembali kebentuk semula. Selama masa pemulihan
ini impuls tidak bisa me;ewati neuron tersebut. Waktu ini disebut dengan
periode refraktori.
b. Penghantaran impuls lewat sinaps
-
Struktur sinaps
Setiap neuron,
aksonnya berakhir dengan tonjolan kecil yg disebut dengan tombol sinaps.
Permukaan membran tombol sinaps dinamakan dengan membran prasinaps yang
berfungsi men-stranmisi rangsangan. Permukaan membran dendrit yang akan dituju
disebut dengan membran post-sinaps yang berfungsi menerima transmisi
rangsangan. Kedua permukaan tersebut dipisahkan oleh celah sinaps.
-
Mekanisme kerja
sinaps
Jika impuls tiba ditombol sinaps, maka akan terjadi
peningkatan permeabilitas prasinaps terhadap ion Ca. Akibatnya, Ion Ca ini
masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil
melepaskan neurotransmitter ke celah sinapsis. Neurotransmitter membawa impuls
ke membran postsinaps. Setelah impuls sampai, neurotransmitter ini akan di
hidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh postsinaps. Hasil hidrolisis ini
akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi
Impuls adalah
rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron. Impuls yang diterima oleh reseptor dan di
sampaikan keefektor akan mengakibatkan
gerakan atau perubahan pada efektor.
1) Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi
Karena disengaja atau disadari
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan
melalui jalan yang panjang.
Bagannya adalah sebagai berikut.
reseptor
saraf sensori otak
saraf motorik efektor
2) Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau
tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan
melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak
Bagannya sebagai berikut
reseptor
saraf sensori sumsum
tulang belakang saraf
motorik efektor
Contoh gerak reflex adalah sebagai berikut.
☯ Terangkatnya
kaki jika terinjak sesuatu.
☯ Gerakan menutup
kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
☯ Menutup hidung
pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
☯ Gerakan tangan
menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
☯ Gerakan tangan
melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
B. Kelainan pada Sistem Saraf
1.
Sakit kepala karena
pelebaran pembuluh darah pada selaput otak (meninges) akibat dari gejala penyakit lain.
2.
Epilepsi gangguan
penghantaran impuls pada sel-sel saraf, tidak diketahui penyebab pastinya,
tidak menular dan dapat disembuhkan. Ciri-ciri : kejang, mulut berbusa
3.
Amnesia trauma kepala
yang dapat mengakibatkan geger otak dan menimbulkan lupa ingatan.
4.
Alzheimer hilangnya
ingatan yang mengakibatkan depresi, kebingungan, menurunnya kemampuan kemampuan
berfikir dan halusinasi. Penyebabnya : berkurangnya jumlah senyawa kimia yang
membantu penghantaran impuls saraf.
5.
Parkinson
Gejala : tremor / gemetar pada tangan, gerakan lambat dan otot kaku
Penyebab : ketidak seimbangan kimia dalam sistem saraf, bersifat genetis
atau karena pukulan-pukulan keras dikepala.
Penyebab lain : paparan herbisida yang berlebihan
6.
Multiple sklerosis
hilangnya koordinasi tubuh, gangguan penglihatan dan gangguan bicara.
Penyebabnya : degenerasi myelin pada sistem saraf pusat sehingga
penghantaran impuls saraf terhambat, dapat bersifat genetis karena virus atau
gangguan kekebalan tubuh.
7.
Polio infeksi virus
polio pada sumsum tulang belakang
Gejala : demam, sakit kepala, hilang reflek, kelumpuhan dan mengecilnya
otot.
8.
Meningitis infeksi
virus / bakteri
9.
Hidrosefalus
terganggunya sirkulasi cairan otak, dapat disebabkan oleh tumor / penyumbatan saluran sehingga
cairan otak mengumpul dan menyebabkan kepala membesar.
C.
Sistem Indera pada Manusia
Manusia dapat menanggapi berbagai jenis rangsang yang ada di lingkungan
dengan adanya alat indra. Hidung dan lidah menangapi rangsang terhadap bau dan
rasa zat kimia. Kulit dan telinga menangapi rangsang berupa tekanan, tegangan
suara, dan gaya berat. Adapun rangsang cahaya ditanggapi oleh mata. Ada lima
macam indera pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik jika:
_ saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik,
_ otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik,
_ alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
1.
Hidung (Indra Pembau)
Hidung manusia merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau
(khemoreseptor). Terdiri atas sel-sel saraf pembau yang tersusun berjajar. Pada
bagian ujung
saraf pembau terdapat rambut-rambut halus (silia) sebagai badan sel sarafnya
dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap. , sedangkan
aksonnya membentuk bundelan saraf menuju ke otak.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak
bergerombol seperti tunas pengecap.
Epitelium pembau mengandung
20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai
serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan
epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan
kimia bau-bauan di udara.
Kita dapat membau suatu
zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu kita
menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang
sel-sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat
mengetahui bau tersebut.
Proses membau dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bau di udara pernapasan - masuk rongga hidung - larut dalam selaput
lendir - diterima saraf pembau - menuju otak - terjadi kesan bau.
2.
Lidah (Indra
Pengecap)
Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap
(khemoreseptor). Zat yang dapat dikecap adalah zat-zat kimia berupa larutan.
Pada saat kita mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan
antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra
pembau. Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir
yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah
terasa halus dan licin. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan-tonjolan yang
disebut dengan papilla.
Ada tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah
yaitu:
a. Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila
ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
b. Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur.
papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
c. Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut.
Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila ini lebih banyak berfungsi
sebagai perasa sentuhan daripada pengecap.
Pada papila-papila inilah terdapat kuncup pengecap
yang merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut-serabut
saraf dihubungkan dengan otak.
Di celah-celah papila terdapat kuncup pengecap yang terdiri atas
sekumpulan
reseptor yang peka terhadap rangsangan rasa. Kuncup-kuncup pengecap
berkumpul
pada daerah tertentu pada lidah, ada 4 kuncup, yaitu:
1) Kuncup rasa manis lebih banyak terdapat di bagian ujung lidah.
2) Kuncup rasa asam lebih banyak berkumpul di tepi depan kiri kanan
lidah.
3) Kuncup rasa asin lebih banyak berkumpul di tepi belakang kiri kanan
lidah.
4) Kuncup rasa pahit lebih banyak berkumpul di pangkal lidah.
Namun terkadang kita juga dapat merasakan lebih dari empat rasa
tersebut. Hal ini terjadi karena melibatkan faktor-faktor lain yaitu:
a. Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan rasa baru.
b. Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan
sentuhan.
Manis asam asin pahit
Gambar, Penyebaran daerah rasa pada permukaan lidah
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel
sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh
dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan
bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di
bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk
benang.
3.
Mata
Gambar:Indera Penglihat
Mata mempunyai reseptor
khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut
mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata,
kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.
Bola mata mempunyai 3 lapis
dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar
ke dalam adalah sebagai berikut:
- Sklera
Sklera merupakan jaringan
ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya),
kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah
lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi
melindungi bola mata dari gangguan.
- Koroid
Koroid berwarna coklat
kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah
yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid
berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid
membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna.
Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar
masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk
mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi
mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan
mengatur cembung pipihnya lensa.
- Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh
bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk
urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf
optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya
menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan
lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di
belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga
lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
Ada enam otot mata yang
berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus
inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus
berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua
lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata
sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui
konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan
terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh
pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.
Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel
konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel
batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar,
terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen
pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari
sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna,
makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah
bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu
suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar
matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan
kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali
memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada
waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Pigmen lembayung dari sel
konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan
opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah,
hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap
spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat
(punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi
disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka
cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat
jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga
sinar tampak paralel. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus
direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar
obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang
jelas disebut pemfokusan.
Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari
obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan
dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan
dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh
lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan
lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot
siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan
apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek.
Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi
lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya
ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses
pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi. Cara
kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara
mengubah fokus lensa.
Fotoreseptor : reseptor khusus
pada mata
Alis :
berfungsi untuk menahan keringat / benda asing yang jatuh dari dahi agar tidak
masuk kedalam mata
Kelopak
mata : berfungsi untuk melindungi mata dari debu / benda asing lainnya ketika
mata sedang terbuka.
Kelenjer air mata :
membersihkan , membasahi permukaan mata dan membunuh bakteri-bakteri, terdapat
sebelah dalam kelopak mata.
Otot mata : penggerak bola mata,
terdapat 6 otot, yaitu :
·
Otot
mata lurus atas
·
Otot
mata lurus bawah
·
Otot
mata lurus dalam
·
Otot
mata lurus luar
·
Otot
mata miring atas
·
Otot
mata miring bawah
Lapisan bola mata terdiri dari :
1.
Lapisan
luar (sklera dan kornea )
Sklera : pembungkus
yang kuat untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan tempat
melekatnya otot mata
Kornea (selaput bening) :
meneruskan cahaya ke dalam bola mata
2.
Lapisan
tengah (koroid / selaput jala )
Koroid : sebagai penyuplai darah
retina dan melindungi reflek cahaya dalam mata.
Pada bagian depan
selaput jala berubah menjadi selaput pelangi (iris)
Selaput pelangi (iris)
: untuk menentukan warna mata dan mengatur cahaya yang masuk ke mata dengan
mengubah ukuran mata.
Ditengah iris terdapat lubang
yang disebut pupil yang berfungsi sebagai : mengatur jumlah cahaya yang masuk
kedalam mata.
Bila cahaya redup:
otot pupil berkontraksi, sehingga melebarkan pupil, maka cahaya masuk ke mata
lebih banyak.
Bila cahaya terang : otot pupil
berelaksasi, sehingga otot pupil menyempit.
3.
Lapisan
dalam (retina mata) lapisan sel
saraf pada mata yang terdiri atas sel-sel saraf berbentuk batang dan kerucut.
Sel kerucut : peka terhadap
cahaya kuat ( ada 3 macam : peka terhadap warna merah, biru dan hijau )
Sel batang : peka terhadap cahaya
lemah
Didaerah retina terdapat bintik
kuning dan bintik buta.
Bintik kuning (fovea) : merupakan bagian yang peka terhadap
cahaya dan terletak tepat dibelakang mata. Agar benda yang diamati tampak
jelas, maka bayangan harus tepat jatuh dibintik kuning.
Bintik buta : jika
bayangan benda tepat jatuh dibintik buta, maka benda tidak dapat terlihat,
bintik buta terdapat tepat ditempat membeloknya saraf penglihatan.
a. Struktur mata
Mata terdiri dari bagian-bagian:
1) Otot penggerak mata
Otot ini dapat menggerakkan bola mata ke segala arah. Apabila salah satu
otot penggerak tidak berfungsi, mata kita menjadi juling.
2) Selaput (dinding) bola mata
b. Proses Melihat Benda
Benda-benda di luar mata mengirimkan cahaya masuk dalam mata dengan menembus
kornea, aqueous humor, melalui pupil, lensa kristanila, vitreous humor→setelah
mengalami beberapa kali pembiasan, sampailah pada retina (sebagai layar
penangkap bayangan, bayangan pada retina terbalik dan lebih kecil)→bayangan
tersebut dikirim ke pusat penglihatan (otak) melalui saraf optic di otak (lobus
opticus), bayangan tersebut diartikan kita dapat melihat benda tersebut
c.
Gangguan
Penglihatan
Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm
untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar
umur 40 tahun - 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat
mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk
membaca berupa kaca mata cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut
presbiopi atau mata tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena
elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa
rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; disebabkan bola mata
terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Cacat mata pada
anak-anak seperti ini disebut hipermetropi.
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu
panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di
depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh,
mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang
dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada
anak-anak.
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa
mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama,
akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang
yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa
fokus.
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya
lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang
yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Juling disebabkan karena tidak serasinya (seimbang) kerja otot-otot
penggerak bola mata kiri dan kanan. Gangguan ini dapat diatasi dengan operasi
otototot mata melihat dengn jelas benda yang letaknya dekat. Hal ini disebabkan
lensa mata terlalu pipih, sehingga bayangan jatuh di belakang retina.
Hipermetrop ditolong dengan kaca mata berlensa cembung.
Apabila
seseorang menderita buta warna, maka orang tersebut akan sulit membedakan
warna-warna tertentu seperti merah, hijau dan biru, karena adanya kerusakan sel
batang yang tidak dapat menangkap sinar merah, hijau atau biru
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
- Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun
- Xeroftalmia: kornea menjadi keying dan bersisik
- Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak.
4. Telinga
1.
Bagian-bagian
telinga :
a.
Telinga
luar : berfungsi untuk menangkap gelombang suara
Daun telinga dan
saluran telinga pada dindingnya terdapat kelenjer serumnus yang mensekresikan
serumen (kotoran telinga)
·
Daun
telinga untuk menampung /
mengumpulkan gelombang bunyi
·
Liang
telinga (saluran auditori)
untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Panjangnya
2,5 cm, disepanjang liang telinga terdapat rambut halus, kelenjer minyak dan
kelenjer keringat untuk menghalangi debu dan air yang masuk.
·
Selaput
gendang telinga (membran tymphani )
menangkap getaran (pembatas telinga luar dan telinga tengah)
b.
Telinga
tengah
1.
Tulang-tulang
pendengaran (osikel) berupa 3
tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga dalam.
3 tulang pendengaran yaitu:
·
Tulang
martil (malleus) : paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga.
·
Tulang
landasan (inkus) : penghubung martil dan sanggurdi
·
Tulang
sanggurdi (stapes) : paling dalam yang melekat dengan saluran rumah siput pada
tingkap jorong.
2.
Saluran
eustachius saluran sempit yang menghubungkan
telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan.
Saluran ini terbuka saat kita
mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut.
Fungsi saluran
eustachius adalah : untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga
tekanan udara dikedua gendang telinga sama dengan udara diluar tubuh.
c.
Telinga dalam
1.
Tingkap
jorong membran yang terdapat
pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea), berbentuk oval yang menghubungkan
dengan tulang sanggurdi.
Tingkap
bundar membran berbentuk bundar / bulat yang berfungsi untuk
menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang
getaran.
2.
Saluran
rumah siput (kokhlea) saluran
berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Didalam kokhlea (dibagian tengah )
terdapat organ corti, yang berisi ribuan sel rambut yang peka terhadap getaran.
Impuls yang timbul didalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori
ke otak.
3.
Tiga
saluran setengah lingkaran (kanalis semi sirbularis ) 3 buah saluran setengah lingkaran
yang satu dengan yang lain membentuk 90’. Pada ujung setiap saluran terdapat
penebalan (menggelembung) yang disebut ampula dan bergabung dengan utrikulus
dan sakulus.
2. Proses Mendengar
Getaran masuk melalui daun telinga liang telinga diterima selaput
gendang dengar, selaput gendang dengar bergetar getaran diteruskan
tulang-tulang martil, landasan, dan sanggurdi selaput lonjong bergerak getaran
diteruskan oleh cairan perilimfe dalam skala Vestibuli dan skala Timfani
getaran ini mampu menggetarkan sel-sel rambut dalam alat korti ujung-ujung
saraf pada alat korti terangsang rangsangan diteruskan oleh saraf pendengaran
ke pusat pendengaran (telinga manusia mampu menerima getaran dengan frekuensi
30 Hertz-20.000 Hertz).
Proses mendengar
Bunyi daun
telinga saluran telinga gendang telinga tulang martil
Tulang landasan tulang
sanggurdi jendela oval rumah siput ujung saraf pendengar otak mendengar
3. Gangguan. pendengaran
Tuli/kurang tajam pendengaran disebabkan 2 macam, yaitu:
1. Tuli konduksi dapat terjadi karena:
- Penyumbatan saluran telinga oleh Serumen (minyak telinga)
- Penebalan/pecahnya membran timfani
- Pengapuran tulang pendengaran
- Kekakuan hubungan stapes pada Fenestra ovali
2. Tuli saraf dapat disebabkan oleh:
- Kerusakan syaraf auditori
- Kerusakan syaraf pendengaran
LATIHAN 3
1. Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan disebut. . .
.
a. kelenjar b.
reseptor c. efektor d. hormon
2. Sistem saraf manusia dibedakan menjadi . . . .
a. sistem saraf pusat dan sistem saraf sadar
b. otak dan sumsum tulang belakang
c. susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi
d. sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
Untuk soal nomor 3 sampai 5 perhatikan gambar neuron berikut.
Bagian yang dinamakan dendrit adalah nomor . . . .
a. 1 b. 3 c. 2 d.4
3. Bagian yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel adalah nomor
. . . .
a. 1 b. 3 c. 2 d.4
4. Selubung myelin ditunjukkan nomor . . . .
a. 1 b. 3 c. 2 d.4
5. Bagian neuron yang berfungsi untuk mempercepat jalan impuls adalah. .
. .
a. akson b. nodus
ranvier c. selubung myelin d. dendrit
6. Antara neuron satu dengan neuron lain terdapat celah sempit yang disebut
. . . .
a. ganglion b. meninges c. neurofibril d.
sinaps
7. Neuron yang berfungsi membawa impuls dari pusat susunan saraf ke otot
disebut neuron . . . .
a. sensorik b. konektor c . motorik d. asosiasi
8. Saraf yang membawa rangsangan dari indra ke pusat saraf disebut . . .
.
a. saraf sensorik b. saraf
asosiasi c. saraf motorik d. saraf tepi
9. Selaput pembungkus otak disebut . . . .
a. pleura b. meninges c. perikardium d. membran plasma
10. Perhatikan nama-nama berikut.
1. Otak 4. Neuron motorik
2. Gerak 5. Rangsang
3. Neuron sensorik 6.
Sumsum tulang belakang
Urutan gerak sadar yang benar adalah . . . .
a. 1-3-4-5-6-2 c. 5-3-4-6-1-2
b. 5-4-3-6-1-2 d. 5-4-1-3-2
15. Berikut ini aktivitas organ yang dipengaruhi saraf parasimpatik
adalah. . . .
a. meningkatnya denyut jantung
b. meningkatnya peristaltik lambung
c. meningkatnya laju pernapasan
d. melebarnya pupil
11. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut. . . .
a. akomodasi b. kontraksi c. relaksasi d. adaptasi
12. Berikut ini pernyataan yang benar tentang sel kerucut pada retina mata,
kecuali . .
a. jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sel batang
b. peka terhadap cahaya terang
c. paling banyak di daerah fovea
d. untuk melihat benda tak berwarna
13.Warna mata seseorang ditentukan oleh . . . .
a. sclera b. kelopak c. koroid d. iris
14. Berikut ini tulang-tulang pendengar pada telinga, kecuali .
. . .
a. tonsil b. sanggurdi c. martil d. landasan
15. Tingkap jorong berhubungan langsung dengan tulang pendengar yaitu. .
. .
a. landasan b. sanggurdi c. martil d. tonsil
16. Tonjolan-tonjolan kecil yang terdapat pada permukaan lidah disebut.
. . .
a. epitel b. kuncup pengecap c. papila d. tonsil
17. Bagian lidah yang peka terhadap rasa asin adalah . . . .
a. pangkal b. ujung c. samping d. tengah
18. Nama reseptor untuk menerima rangsang dingin pada kulit adalah. . .
.
a. Krause b. ruffini c. pacini d. meisner
19. Nama reseptor untuk menerima rangsang panas pada kulit adalah. . . .
a. Krause b. ruffini c. pacini d. meisner
20. Gangguan mata karena bayangan jatuh dibelakang retina disebut . . .
.
a. miopi b. emetropi c. presbiopi d. hypermetropi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar