BAB IV. Kelangsungan Hidup
Organisme
A. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan
Lingkungan merupakan kumpulan komponen abiotik dan biotik di luar suatu
organisme yang mempengaruhi kehidupan organisme tersebut. Lingkungan tempat
hidup suatu organisme disebut habitat. Perubahan lingkungan akan mengubah sifat
habitat. Perubahan sifat habitat mempengaruhi kondisi organisme. Contohnya jika
kamu sering berada di tempat yang suhunya panas dan kemudian berada di tempat
yang dingin, maka perilaku dan kebiasaanmu berubah untuk menyesuaikan dengan
kondisi ingkungan. Oleh karena itu setiap organisme harus mampu menyesuaikan
diri terhadap perubahan lingkungan atau beradaptasi. Kemampuan beradaptasi
sangat diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bila suatu jenis
organism tidak mampu beradaptasi, maka jenis organisme itu akan punah.
Ada tiga cara adaptasi, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi,
dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh
atau alat-alat tubuh terhadap lingkungannya
Di sekitar kita banyak dijumpai hewan dna tumbuhan yang melakukan
adaptasi morfologi terhadap lingkungannya,antara lain:
a. Paruh Burung
Sebagaimana kita ketahui spesies burung banyak jenisnya. Jenis
makanannya
pun berbeda-beda, ada yang memakan biji-bijian, serangga, daging, dan
ada yang mengisap madu. Untuk memperoleh makanan dari lingkungannya diperlukan
bentuk
paruh yang sesuai. Itulah sebabnya kita mengenal bermacam-macam bentuk
paruh
pada burung. Setiap bentuk paruh seuai dengan jenis makanan tertentu.
Contohnya antara lain :
a. Paruh burung Itik
Bentuk paruh disesuaikan dengan jenis makanannya, yaitu ikan, katak,.
Paruh tersebut dapat menyaring makanan dari air atau Lumpur.
b. Paruh burung Pelican
Bentuk paruh besar dan panjang, sesuai dengan fungsinya untuk menangkap ikan.
c. Paruh burung Elang
Bentuknya runcing, kokoh dan agak panjang. Digunakan untuk merobek mangsanya
yang berdaging.
d. Paruh burung Nuri
Bentuk paruh pendek dan kuat untuk memecah biji-bijian.
e. Paruh burung flamingo
Memiliki bentuk paruh seperti sisir pada pangkal paruhnya, yang
berfungsi untuk menyaring makanan yang berupa ganggang dan udang-udang kecil.
f. Paruh burung kolibri
Bentuknya kecil, runcing dan panjang yang berfungsi untuk menghisap
madu.
g. Paruh burung pemakan serangga
Bentuk paruh agak terbuka, sesuai fungsinya untuk menangkap serangga.
.
b. Bentuk kaki burung
Berdasarkan cara hidup dan jenis makanannya, kaki burung dibedakan
menjadi beberapa macam antara lain:
a. Kaki burung pemanjat
Sesuai dengan fungsinya untuk memanjat, maka burung pemanjat mempunyai dua
jari ke depan dan dua jari ke belakang. Contoh: burung pelatuk.
b. Kaki ayam
Kaki ayam untuk berjalan dan mengais.
c. Kaki burung perenang
Pada jenis burung ini, diantara jari kaki mempunyai selaput renang yang berfungsi
sebagai dayung pada saat berenang. Contoh: bebek, angsa.
d. Kaki burung petengger
Burung petengger umumnya mempunyai jari kaki panjang. Semua jarinya terletak
pada satu bidang datar, sehingga cocok untuk hinggap di ranting pohon. Contoh:
burung kutilang.
c. Adaptasi morfologi tipe mulut serangga
Adaptasi morfologi dapat juga diamati pada struktur mulut serangga. Pada
dasarnya, mulut serangga terdiri atas bibir atas (labrum), bibir bawah
(labium), rahang atas (maksila), rahang bawah (mandibula), dan hipofaring.
Bagian-bagian mulut seranggat tersebut beradaptasi terhadap jenis makanannya
sehingga masingmasing memiliki berbagai variasi tipe mulut.
1. Kupu-kupu memiliki alat mulut penghisap yang disebut proboscis.
Melaluinya kupu-kupu mengambil nektar dari bunga.
2. Nyamuk betina adalah serangga pengisap darah. Mereka memiliki
kemampuan untuk menyalurkan darah dari inangnya dan mencegah pembekuan darah
itu Nyamuk jantan hanya memakan cairan dari jaringan/organ tumbuhan.
3. Lebah memiliki alat mulut pengisap. Di dalam bagian mulut lebah,
labium membentuk sebuah pembuluh pengisap (lidah) yang panjang terhubung dengan
bagian mulut yang lain untuk mengisap nektar bunga.
4. Belalang adalah serangga pemakan daun yang membutuhkan pemotongan
dari pengunyahan sebelum masuk saluran pencernaan. Maksila memegang makanan, sedangkan
mandibula memotong-motongnya sebelum dimasukkan mulut.
Adaptasi tumbuhan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
1) Tumbuhan Xerofit
Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang sesuai untuk bertahan
hidup pada suhu yang ekstrim panas dan kekurangan air. Contohnya adalah kaktus
dan sukulen. Kaktus dapat bertahan hidup dalam kondisi kering. Bentuk
adaptasinya yaitu daun tidak berbentuk lembaran
Sebagaimana tumbuhan lainnya, tetapi mengalami modifikasi menjadi duri
atau sisik. Kaktus mampu menyimpan air pada batangnya. Seluruh permukaannya dilapisi
oleh lilin untuk mengurangi penguapan. Sistem perakarannya panjang untuk
mencapai tempat yang jauh
yang mengandung air.
2) Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air. Adaptasi morfologi
yang dilakukan antara lain memiliki rongga udara di antara sel-sel tubuhnya
sehingga dapat mengapung. Daunnya lebar dan stomata terletak di permukaan atas.
Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, eceng gondok, dan teratai.
3) Tumbuhan Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan
basah. Adaptasinya yaitu mempunyai daun yang tipis dan lebar.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi pada fungsi kerja alat-alat tubuh
untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Contohnya jumlah denyut jantung
per menit akan meningkat saat kamu berlari.
Contoh adaptasi fisiologi yang lain adalah sebagai berikut.
a. Saat udara dingin, hewan berdarah panas akan meningkatkan proses
metabolismenya sehingga suhu badan tetap tinggi. Hal ini akan membuatnya sering
merasa lapar.
b. Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih
sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini
disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar
dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan
lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen. Tekanan parsial oksigen
adalah perbandingan kadar oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain
di udara.
c. Kekebalan serangga terhadap insektisida akan meningkat(menjadi kebal)
karena penggunaan insektisida secara terus menerus.
d. Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan
dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam.
Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam
juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan
banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin.
e. Hewan ruminantia,
misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumpu-trumputan,
di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi
untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim
selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
f. Teredo navalis, adalah
mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan.
Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran
pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan
selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam
bentuk tingkah laku.
Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan:
a. Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi
musuhnya.
b. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba-lumba dan paus sering
muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen di udara, karena alat
pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut
dalam air.
c. Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi
tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka untuk dapat
bertahan hidup maka beberapa hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan
lain-lain melakukan hibernasi , yaitu tidur panjang pada musim dingin. Demikian
pula untuk hewan yang hidup di daerah gurun yang sangat panas pada musim
kemarau mempunyai perilaku tertentu yaitu melakukan estivasi yaitu tidur
panjang pada musim kemarau supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun.
Misalnya: kadal, katak, keong, dan lain-lain.
d. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Di dalam usus rayap
terdapat
hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang
dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan
mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya
ikut terkelupas.
Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali
kulitnya yang
mengelupas.
e.Ikan paus sering muncul ke permukaan untuk menghirup udara.
f. Rayap yang baru menetas menjilati dubur rayap dewasa.
g. Daun jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
h. Pada musim kemarau tanaman kunyit melakukan dormansi (masa tidur).
i. Pada siang hari beberapa tanaman ada yang menggulungkan daunnya untuk
mengurangi penguapan.
B. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua
organisme yang hidup di dalamnya, dimana hanya organisme yang mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat, sedangkan yang
tidak mampu menyesuaikan diri akan mati
atau punah.
Organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan
mencari lingkungan baru yang dianggap sesuai dengan sifat-sifatnya. Organisme
yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan yang baru akan bertahan hidup. Jika
perubahan sifat sangat mencolok, adaptasi ini dapat menghasilkan jenis/spesies
yang baru. Jadi adaptasi dan seleksi alam dapat menghasilkan jenis-jenis yang
baru. Sedangkan organisme yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
alam, akan mengalami kepunahan.
Gambar: Charles Darwin mempelajari
variasi paruh pada burung finch di kepulauan Galapagos sebagai bukti adanya
seleksi alam. Illustration from BSCS, Biological Science: Molecules to Man,
1963.
Sumber:
faktailmiah.com
Saat ini, tingkah laku manusia banyak mempengaruhi proses seleksi alam.
Perburuan liar, penangkapan, perusakan habitat, pencemaran lingkungan dapat
mempercepat laju seleksi yang tidak alami. Akibat rusaknya habitat, banyak
hewan liar yang harus bermigrasi ke daerah yang kurang sesuai dengan lingkungan
alaminya. Mereka harus berjalan berkilo-kilometer untuk memperoleh makanan yang
cukup.
Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang hampir punah.
Contohnya adalah harimau jawa, badak bercula satu, badak bercula dua, dan
burung jalak bali. Hewan yang hampir punah tersebut disebabkan karena kerusakan
habitat oleh manusia, perburuan liar, kemampuan adaptasinya rendah,
serta tingkat reproduksi yang rendah.
Penyebab punahnya suatu organisme antara lain:
a. Tingkat reproduksinya yang rendah
b. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab,
misalnya membakar dan menebang hutan untuk lahan pertanian atau
perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan hewan kehilangan habitatnya dan kini
banyak yang spesiesnya makin langka.
c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan dan hewan menjadi langka karena
perburuan untuk diambil bulu, kulit, tanduk dan lain-lain.
Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi
hewan langka dari kepunahan antara lain:
a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk membantu pelestarian
tumbuhan dan hewan langka di habitat alaminya.
b. Penangkaran hewan-hewan langka, para ahli menangkap hewan dari alam
bebas, merawatnya dan mengupayakan agar hewan-hewan tersebut dapat
berkembangbiak dalam kandang, kemudian anak-anak mereka dilepas atau
ditempatkan di habitat yang lebih cocok.
c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan.
C. Perkembangbiakan Organisme
a.
perkembangbiakan
vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif atau aseksual adalah perkembangbiakan yang
terjadi tanpa didahului dengan pertemuan sel kelamin jantan dan betina.
Perkembangbiakan vegetatif mempunyai ciri
sebagai berikut.
a. Memerlukan satu induk.
b. Tidak perlu sel kelamin.
c. Tidak didahului fertilisasi.
d. Anak berasal dari bagian tubuh induknya.
e. Menghasilkan organisme yang sifatnya sama dengan induknya.
Reproduksi vegetatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu vegetatif
alami dan vegetatif buatan.
1) Vegetatif alami
Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami pada tumbuhan adalah
sebagai berikut.
a) Membelah diri atau pembelahan biner
Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu sel induk membelah
menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru.
Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan biner pada ganggang
biru.
b) Spora
Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh induknya. Tiap
spora bisa tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan dengan spora terjadi
pada alga, jamur, lumut, dan paku-pakuan.
c) Stolon atau geragih
Stolon adalah cabang yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah.
Contohnya, stroberi, rumput teki, dan daun kaki kuda.
d) Umbi
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan. Umbi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan beberapa
tempat pada umbi tersebut terdapat calon tunas yang dapat tumbuh menjadi
individu baru. Contoh: ubi.
b. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membesar. Contoh:
wortel, lobak, dan bit.
c. Umbi lapis
Merupakan modifikasi dari
pelepah daun yang tersusun rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak lapisan
terdapat calon tunas. Bagian
dasar umbi yang berbentuk cakram merupakan modifikasi dari batang. Contoh: bawang
merah, bawang putih, dan bawang bombay.
e) Rimpang atau akar
tinggal
Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu batang yang tumbuh mendatar di
dalam tanah. Contoh: kunyit, jahe, kencur, dan temu lawak.
f) Tunas
Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang yang berada di dalam
tanah. Umumnya, individu baru
tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak
dengan tunas membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
g) Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak pada batang, misalnya
di daun. Contoh: cocor bebek, cemara, dan sukun.
2) Vegetatif buatan
Vegetatif buatan terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:
a) Mencangkok, hanya bisa dilakukan pada tumbuhan yang berkambium
(dikotil). Contoh: jeruk, mangga,
belimbing, dan jati.
b) Menyambung atau mengenten, dengan tujuan menyambung dua jenis tanaman
yang berbeda sifatnya,
biasanya dilakukan pada pucuk tanaman. Contoh: singkong karet dengan
singkong biasa.
c) Menempel atau okulasi, yaitu menggabungkan dua jenis tanaman yang
berbeda sifatnya dengan menggunakan lapisan kulitnya (pada mata tunas). Contoh:
jeruk bali dengan jeruk limau.
d) Stek, yaitu cara memperbanyak tanaman dengan menggunakan
potongan-potongan dari bagian tubuh
tanaman, baik akar, batang, atau daun. Contoh: tebu, tanaman bunga, dan
singkong.
e) Merunduk, yaitu membengkokkan cabang atau ranting tanaman ke bawah.
Contoh: alamanda dan apel.
b.
Perkembangbiakan
generativ
ciri perkembangbiakan generatif adalah didahului oleh
peristiwa, yaitu peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin
betina (sel telur). Sifat anak yang dihasilkan bervariasi yaitu gabungan dari
kedua induknya. Beberapa macam cara perkembangbiakan generatif antara lain:
a. Perkembangbiakan dengan biji pada tumbuhan
b. Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar,
contohnya pada ayam.
c. Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipar
d. Perkembangbiakan dengan menghasilkan telur yang
sudah berkembang di dalam tubuh induknya (ovovivipar).
LATIHAN 4
I.
PILIHLAH JAWABAN
YANG TEPAT
1. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan ....
a. punah b. langka c. lestari d. terseleksi
2. Duri pada tumbuhan kaktus berfungsi untuk . . . .
a. mempercepat penguapan b. mengurangi penguapan
c. mempercepat pengangkutan d. memperlancar
pengangkutan
3. Tumbuhan hidrofit mempunyai ciri sebagai berikut, kecuali .
. . .
a. batang berongga
b. dinding sel kuat dan tebal
c. daun sempit dan tebal d. daun lebar dan tipis
4. Berikut yang merupakan adaptasi tingkah laku adalah . . . .
a. tulang pada burung terbang berongga
b. hewan cumi-cumi mengeluarkan tinta
c. daun kaktus berupa duri
d. tumbuhan jati berdaun lebar
5. Tujuan tumbuhan jati menggugurkan daunnya adalah . . . .
a. mempercepat penguapan b.
mengurangi penguapan
c. karena akan berbuah d.
karena memang sudah tua
6. Berikut ini faktor yang mempengaruhi adaptasi makhluk hidup di
lingkungan air, kecuali . . . .
a. intensitas cahaya b.
kelembapan c. kadar oksigen d. kedalaman
7. Berikut ini beberapa cara adaptasi hewan di lingkungan air, kecuali
. . . .
a. memiliki sisik b.
bentuk tubuh ramping
c. memiliki sirip d. sering
muncul ke permukaan air
8. Di bawah ini cara-cara perkembangbiakan vegetatif, kecuali .
. . .
a. membelah diri b.
membentuk tunas
c. umbi batang d.
vivipar
9. Organisme yang dapat berkembangbiak secara generatif maupun vegetatif
adalah . .
a. Paramaecium b.
ayam c. Amoeba d. serangga
10. Untuk mempertahankan kelestarian jenisnya, organisme akan ....
a. mencari habitat yang lebih luas
b. berusaha mendapatkan makanan yang cukup
c. memiliki kemampuan berkembang biak
d. menghindari dari kejaran musuh
11. Kaki itik berbeda bentuknya dengan kaki ayam. Hal ini termasuk
adaptasi ....
a. morfologi b. fisiologi c. tingkah laku d. makan
12. Penyesuaian bentuk dan struktur tubuh dengan lingkungannya disebut
adaptasi ....
a. morfologi b. fisiologi c. tingkah laku d. habitat
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1.
Apakah yang
dimaksud dengan adaptasi dan seleksi alam?
2.
Jelaskan macam-macam adaptasi pada
makhluk hidup beserta contohnya
3.
Jelaskan perbedaan antara perkembang
biakan vegetative dan perkembangbiakan generative, lengkapi dengan contoh!
III. Tugas Kelompok
Untuk memahami cara-cara adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya,
jawablah pertanyaan pada tabel di bawah ini dengan cara memberi tanda
(√) pada
kolom yang tepat.
NO
|
Pertanyaan
|
Macam Adaptasi
|
|||
|
|
MORFOLOGI
|
FISIOLOGI
|
TINGKAH LAKU
|
KET
|
1
2.
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Bentuk kaki burung sesuai dengan cara hidup dan habitatnya.
Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya.
Herbivora memiliki enzim selulose.
Karnivora memiliki gigi taring yang tajam.
Belalang daun memiliki sayap yang mirip dengan daun.
Kaki seribu menggulung apabila tersentuh.
Burung menelan kerikil untuk membantu pencernaan
Burung malam memiliki lebih banyak sel-sel batang pada retina matanya.
Cumi-cumi mengeluarkan semacam cairan tinta dalam keadaan bahaya.
Kerbau berkubang dalam lumpur pada saat terik matahari
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar